Dianggap Membelot Tony Diancam Dibunuh - Sriwijaya Soccer
Headlines News : http://sriwijaya-soccer.blogspot.com

Pasang Iklan detik.com | iklanipin.com

IKLAN PREMIUM

Download Gratis

Download gratis buku pelajaran sekolah Gratis
Dikirim oleh : Download Gratis, 07118673626 | Kunjungi Website

Tempat Pasang Iklan Gratis

Iklan Baris Gratis ini disediakan untuk anda sebagai pemilik usaha, barang dan jasa serta berbagai peluang bisnis dan peluang usaha supaya anda bisa menunjukkan - mempromosikan produk jasa anda kepada seluruh dunia di internet.
Dikirim oleh : RD Ads, 082179051000| Kunjungi Website

Bisnis Budi Daya Logam Mulia

Budi Daya Logam Mulia

/Franchise Network Marketing
Berminat Hub :Irwan Fikry |No Hp : 081271225320 Gabung Sekarang Juga!!
Home » » Dianggap Membelot Tony Diancam Dibunuh

Dianggap Membelot Tony Diancam Dibunuh

Written By Hamba Allah on Sabtu, 24 Desember 2011 | 06.11

Sabtu, 24 Desember 2011
Klik.galamedia.com


Dianggap Membelot

Tony Diancam Dibunuh

LODAYA,(GM)-
Dianggap menjadi pembelot, anggota Komite Eksekutif PSSI, Tony Apriliani memperoleh sejumlah ancaman melalui pesan singkat. Bahkan Tony juga diancam akan dibunuh oleh sejumlah orang tidak dikenal.

"Banyak yang mengancam saya. Bahkan ada yang mengancam akan membunuh saya. Tetapi saya tidak tanggapi ancaman itu," ujarnya di Gedung Pengprov PSSI Jabar.

Tony mengungkapkan, ancaman tersebut muncul setelah dirinya dianggap menggerakkan sejumlah Pengprov PSSI di Indonesia untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Namun, Tony mengaku belum akan mengambil langkah hukum terhadap ancaman-ancaman yang diterimanya.

"Saya belum mau melaporkannya ke polisi, biarkan saja. Saya tidak takut," ujar Ketua Komite Penyelamatan Sepak Bola Indonesia (KPSI) ini.

Bukan hanya itu, lanjut Tony, beberapa waktu lalu kantor PSSI juga sempat dijaga sejumlah orang tak dikenal. Meski demikian, Tony mengaku tetap datang ke kantor PSSI tanpa perasaan takut.

"Buat apa takut. Saya tidak salah. Kalau macam-macam, saya akan hadapi," lanjutnya.

Sebelumnya Tony bersama tiga anggota Komite Eksekutif lainnya (La Nyalla Mattaliti, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan) juga telah diminta meminta maaf kepada PSSI, karena dianggap melakukan tindakan pelanggaran etika oleh Majelis Etik PSSI. Kempatnya juga diimbau untuk menghentikan dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya mengirim surat pada AFC dan FIFA.

Tony menegaskan, dirinya tidak akan meminta maaf terkait hal itu. Ia menganggap apa yang dilakukannya selama ini masih dalam koridor aturan yang berlaku di PSSI. Terlebih, yang meminta hal tersebut Majelis Etik PSSI.

"Di tubuh PSSI tidak ada Majelis Etik. Yang ada Komite Etik. Jadi untuk apa saya meminta maaf," tegasnya.

Menurutnya, pihak yang meminta maaf seharusnya Ketua Umum PSSI, Djohar Ariffin. Pasalnya, ia telah melakukan sejumlah tindakan dan kebijakan yang dianggap melanggar aturan. Mulai dari memasukkan 6 tim ke dalam kompetisi level I sampai tidak menjalankan roda organisasi dengan benar.

"Kalau Pak Djohar tidak mengeluarkan kebijakan yang melanggar dan organisasi dijalankan dengan benar, kekisruhan di PSSI tidak akan terjadi. Jika semua mengacu pada hasil Kongres I Bali, semua akan berjalan lancar," tuturnya. (B.98)**
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Sriwijaya Soccer - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mang RD