
PUSRI Tolak Jadi Sponsor Sriwijaya FC
(PALEMBANG) - Sebagaimana telah di ketahui untuk biaya permusim SFC membutuhkan dana kurang lebih 35 Milyar rupiah. Dalam dua tahun terakhir pemakaian APBD dilarang di gunakan, sehingga mau tidak mau untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super Liga (ISL) musim ini, manajemen Sriwijaya FC secara aktif mendekati perusahaan-perusahaan yang ada di Sumatera Selatan untuk menjadi sponsor.Salah satu perusahaan besar yang di harapkan bisa berkontribusi menjadi sponsor Sriwijaya FC adalah PT. Pusri. Namun sayang, Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1959 di Palembang ini menolak menjadi sponsor Sriwijaya FC dengan alasan tidak mempunyai anggaran.
“Kita sudah mengirimkan surat ke PT. Pusri tanggal 16 November 2012, meminta kesediaan perusahaan itu untuk menjadi sponsor SFC. Dan Pusri telah menjawab dengan nomor surat : U/8955/BC000.HM/2012, tanggal 28 Desember 2012. Surat ini di tanda tangani oleh Sulfa Ganie, Manajer Humas PT. Pusri yang berisi penolakan menjadi sponsor Sriwijaya FC,” ujar Faisal Mursyid, Sekretaris PT. SOM, membenarkan berita ini.
Reaksi Suporter Sriwijaya FC
Sementara itu timbul reaksi beragam dari supporter SFC terhadap penolakan PT Pusri ini, PALEMBANGdotkom merangkum beberapa hasil wawancara dengan beberapa pimpinan supporter.
“Jujur saja saya merasa miris dengan sikap PT. Pusri menolak membantu SFC. Sebagai perusahaan yang puluhan tahun berdiri di Sumsel, kok tidak mau berkontribusi untuk tim punya rakyat Sumsel. Padahal kita tahu saat ini SFC menggantungkan sebagian besar pembiayaannya kepada pihak sponsor. Kami dari S-Man akan mendesak PT. Pusri agar bersikap bijak dalam hal ini, bila perlu kami beramai-ramai akan datang ke PT. Pusri untuk mendesak dan mempertanyakan penolakan ini” ujar Eddy Ismail Ketua Umum S-Man Sumsel.
“Kami sangat menyayangkan PT. Pusri yang merupakan perusahaan besar di Sumsel sejak lama, menolak menjadi sponsor SFC. Padahal Sriwijaya FC adalah milik warga Sumsel dan telah mengharumkan nama Sumsel, harusnya PT. Pusri yang juga berdiri di Sumsel memberikan bantuannya kepada Sriwijaya FC. Bila memang PT. Pusri tidak bisa membantu klub kebanggaan masyarakat Sumsel ini, saya sarankan PT. Pusri untuk mencari lokasi lain saja untuk perusahaannya,” jelas Deddy Pranata (Fran) Ketua Umum Singa Mania yang baru saja mengundurkan diri.
“Aneh juga kalau PT. Pupuk Sriwijaya tidak membantu Sriwijaya FC yang nota bene sama-sama menggunakan nama Sriwijaya, sebuah kerajaan besar di Palembang. Harusnya antara PT. Pusri dan SFC itu bisa saling bersimbiosis mutualisme atau terjalin hubungan saling menguntungkan, dimana SFC bisa menjadi sarana promosi yang efektif buat PT. Pusri dan PT. Pusri pun bisa mengurangi beban SFC mengarungi musim kompetisi di ISL, Sikap PT. Pusri ini patut di pertanyakan dan kita sebagai pendukung SFC tidak akan tinggal diam bila PT. Pusri tetap mempertahankan kebijakannya,” jelas Diky Rafikih yang mempunyai akun FB Ruswaidah Diky, salah seorang pentolan Sriwijaya Facebook Community.
Penulis : Aan Ariadin
Editor : Andie Pedoo
sumber: Palembangdotcom
Pusri Getah basah....Demoke tulah..!!
BalasHapusItulah kalu isi perusahaan tu wong luar, payah ngajaknyo majukan daerah.
BalasHapusTaunyo nyari duit be, Jumat sore rame-rame bawak duit kedaerah masing2.
Lupo kalu idupnyo dari bumi Sriwijaya