KPSI kirim Surat ke Presiden SBY
Saturday, October 20, 2012

Bukannya
berkurang, problematik sepakbola Indonesia malah terus bertambah,
bahkan makin ruwet. Kini, tak hanya kompetisi dan federasi, timnas
Indonesia pun sudah dirongrong dualisme. Satu kalimat tegas layak
diapungkan: Save Our Soul (SOS). Dan, lantaran lewat berbagai cara
maupun level tak juga mempan, saatnya meneriakkan SOS kepada SBY selaku
orang nomor 1 di republik ini.
Kisruh yang merembet sampai ke
tingkat timnas lagi-lagi dipicu PSSI Djohar Arifin Husin. Mereka tak
mematuhi keputusan rapat II Joint Committee (JC) PSSI di Kuala Lumpur,
Malaysia, 20 September 2012.
AFC selaku fasilitator dan pimpinan
rapat memutuskan pembentukan maupun pengelolaan timnas diharmonisasi JC
PSSI. Tapi, Djohar dkk bersikeras pembentukan dan pengelolaan timnas
tetap hak mutlak mereka.
Buntutnya, berangkat dari cita-cita
membentuk timnas berkualitas, PSSI La Nyalla Mattalitti melanjutkan
persiapan timnas sendiri yang ditukangi Alfred Riedl. Dan, suka atau
tidak, timnas besutan Riedl dihuni pemain-pemain Indonesia Super League
(ISL) diyakini usung kualitas yang lebih layak sebagai wakil Indonesia
ketimbang timnas bentukan PSSI Djohar.
Kondisi itu, tentu, sangat
mengkhawatirkan. Sebab, pada November 2012, timnas Indonesia
diagendakan berlaga di Piala AFF 2012 Malaysia dan Thailand.
Tak
ingin nama Indonesia makin buruk di mata negara-negara tetangga di Asia
Tenggara karena ada 2 timnas yang mewakili negeri ini di Piala AFF 2012,
PSSI La Nyalla pun berkirim surat ke SBY, Presiden RI.
Dalam
surat bernomor 037/EXCO-PSSI/X/2012 tertanggal 17 Oktober 2012 itu, PSSI
La Nyalla beberkan kondisi terkini sepakbola Indonesia, khususnya
terkait timnas.
"Kami tadi menyerahkan surat ke Presiden SBY dan
diterima Sekretaris Negara Sudi Silalahi," ujar acting Sekjen PSSI
Tigorshalom Boboy seusai rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, JC PSSI,
dan PT Liga Indonesia (LI), Jumat (19/10).
"Dalam surat itu kami
menjabarkan perkembangan kondisi terakhir sepakbola Indonesia, kehadiran
JC PSSI, dan soal timnas yang tak lama lagi berlaga di Piala AFF 2012.
Presiden SBY harus tahu mengapa ada 2 timnas," tambah Tigorshalom.
Selain
menjelaskan kondisi terkini sepakbola Indonesia, kepengurusan PSSI yang
terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) 18 Maret 2012 itu juga mendesak
SBY turun tangan melalui Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat (Menko Kesra) dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
(Mennegpora).
"Kami minta Presiden SBY mengambil peran dan
kebijakan sesuai koridor yang ada terkait permasalahan timnas dan
kepentingan bangsa Indonesia di tingkat internasional," tandas
Tigorshalom.
Terlepas dari surat ke SBY, Tigorshalom menegaskan
PSSI La Nyalla tetap bakal mengirim timnasnya ke Piala AFF 2012. "Apapun
hasil rapat JC PSSI pada Senin (22/10) soal timnas, kami tetap kirim
timnas kami yang tengah jalani TC di Australia. Sekali lagi, ini semua
kami lakukan demi nama baik Indonesia. Kami ingin timnas terbaiklah yang
mewakili Indonesia di Piala AFF 2012," pungkas Tigorshalom.
Tentu, keinginan itu bukan cuma keinginan di pihak PSSI La Nyalla.
Keinginan timnas sepakbola Indonesia berkualitas dan berpengharapan
mencetak prestasi adalah keinginan seluruh masyarakat negeri ini.
Sebaliknya, timnas tanpa kualitas dan terus terpuruk adalah aib bagi
bangsa ini.
Jadi, wajarlah jika keinginan mengedepankan sisi kualitas itu
diperjuangkan maksimal, termasuk sampai ke tingkat Presiden RI. Yang
dipertaruhkan di Piala AFF 2012 jelas nama baik Indonesia sebagai sebuah
negara berdaulat. Jika di tataran struktural PSSI, KONI Pusat sebagai
induk seluruh cabang olahraga, bahkan AFC dan FIFA pun tak kunjung
teratasi, tak ada salahnya sampaikan SOS kepada SBY.
Ketimbang malu terumbar di hadapan negara-negara lain, ya lebih baik
berjibaku optimal di dalam negeri. Aneh, urusan sepakbola saja kok
sampai harus menyita energi Presiden RI, tapi itu terpaksa ditempuh
karena cara dan saluran lain yang wajar tak lagi mempan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !